Pagi menjelang siang, ibu sudah duduk di depan televisi. Tak
seperti biasanya. Dengan sebuah remote, beliau mengganti-ganti channel layar kaca. Entah, tontonan apa
yang beliau cari. Jam segini, tentu lebih banyak tayangan gosip ataupun film
semacam FTV. Beliau pun berhenti pada salah satu media yang akhir-akhir ini
begitu konsisiten menayangkan berita tentang Gaza.
Tiba-tiba ibu pun bertanya setelah sejenak terdiam meresapi
tayangan yang ada di depannya.
“Penyebab perang di Palestina itu apa, tho?”
Aku pun terhenyak. Ternyata tak banyak orang yang tahu
tentang penyebab serangan Israel ke Palestina. Ya, bagi beberapa orang, hal ini
tentu tak begitu penting. Apalagi dengan berita yan simpang siur di kalangan
media. Dan, selama ini, aku lupa untuk memberikan informasi kepada mereka,
terutama keluargaku, tentang apa yang telah terjadi di luar sana. Beberapa hari
ini, aku hanya memperlihatkan foto-foto korban serangan Israel tapi tak pernah
memberitahukan lebih dari itu.
“Israel itu telah merebut wilayah Palestina, Bu. Selain
itu,mereka juga berusaha menghancurkan Masjidil Aqso dan ingin mendirikan
Haikal Solomon. Jadi, rakyat Palestina sekarang berjuang mempertahankan
wilayahnya juga menjaga Masjidil Aqso.”
Aku berusaha menjelaskan dengan singkat. Tapi, mengucapkan
Haikal Solomon itu agaknya jawaban yang kurang bisa dicerna. Aku pun kemudian
menjelaskan peta wilayah yang kebetulan ditayangkan di layar kaca.
“Sekarang, wilayah Palestina tinggal yang sedikit itu
sementara yang lain telah dikuasai oleh Israel. Orang-orang Palestina dipaksa
meninggalkan rumah-rumah yang menjadi hak mereka.”
“Anak-anak kecil di sana berani, ya, melawan tentara,” kata
Ibu saat melihat media menyangkan video tentang perlawanan yang dilakukan oleh
anak-anak.
“Ya, mereka bahkan berani melempari tank-tank Israel hanya
dengan batu,” aku pun menimpali.
Hm, sedih rasanya melihat kenyataan bahwa tak banyak orang
paham tentang derita yang ada di Palestina. Ditambah dengan pendapat beberapa
orang yang seakan memprovokasi untuk tak acuh pada Palestina. Hei, andai kalian
tahu yang sebenarnya terjadi.
Ada yang berpendapat
bahwa percuma menggelar aksi-aksi ataupun demonstrasi peduli Gaza, toh Israel
takkan menggubrisnya. Betul, aksi-aksi kami takkan pernah didengar oleh Israel.
Tapi, setidaknya aksi-aksi ini bisa menjadi sebuah sarana untuk mengabarkan
bahwa saudara kita di Gaza sedang dalam kedzaliman. Setidaknya, aksi ini bisa
memberikan kabar bagi yang belum tahu, mengingatkan bagi yang lupa, menyadarkan
mereka yang awalnya tak peduli. Sunggu, aksi ini lebih baik daripada berdiam
diri.
15 Juli 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar