Konon jalinan
persahabatan itu laksana rangkaian kata, kadang ia pun butuh jeda lalu
terangkaikan dengan kata-kata lainnya.
Jeda, kadang sulit kupahami keterjedaan di antara kita. Kala
jeda menyematkan ketersesakan rindu ingin bertemu, aku justru memahami
sebaliknya. Jeda yang terlampau lama di antara kita pun lamat-lamat telah
mengikis kuatnya jalinan ikatan. Entahlah, apa ini hanya sebuah egoku saja.
Namun, ketiadaan pertemuan apalagi pertukaran kesah telah membuatku berprasangka,
kita sudah tak berada di frekuensi yang sama.
Semakin terjeda, semakin tertumpuk prasangka yang akhirnya membuncah
di dada. Ada rasa sesak yang menyeruak kala sang waktu sekedar mempertemukan
kita. Ah, aku malas bertemu denganmu. Ada rasa sakit yang tiba-tiba menghenyak,
sepertinya pun kau tak lagi ingin merangkai diriku. Aku tahu itu tak pernah
terucap sekalipun olehmu, tapi bagiku, keterjedaan yang terlampau lama membuat
prasangkaku berucap begitu.
Aku pun tak lagi paham. Apalagi artinya aku bagimu.
Prasangkaku, kau pun tetap bisa berdiri tanpa aku membersamaimu. Kita telah
berada dalam rangkaian baris yang berbeda bahkan mungkin terpaut pada berlembar-lembar
halaman. Begitulah prasangkaku.
Ah, prasangka-prasangka ini semakin memenuhi pikiranku.
Mungkin, karena lemahnya imanku. Barangkali memang benar, tak sekedar jeda,
frekuensi kita pun berbeda. Ah, aku pun semakin meracau, kacau, dalam
prasangkaanku padamu.
Dalam detakan waktu yang mengiringi kesendirianku, kuratapi
keterjedaan ini. Hingga sampai di sebenar-benarnya titik keterpisahan kita,
sang waktu pun mempertemukan kita kembali untuk bertukar kesah.
“Nikmatilah pertemuan ini!” Kata sang waktu.
Kuhanya mengangguk patuh meskipun tetap ada keterberatan
hati untuk bertemu denganmu. Tapi, celoteh kesah yang mengalir dari bibir kita,
seakan telah menguatkan kembali ikatan jalinan yang sempat tergerogoti. Dalam
pertemuan ini, sebuah pertemuan yang terjadi di titik keterpisahan kita,
kutelah larutkan semua prasangkaku padamu.
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan
janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu
menggunjing sebahagian yang lain. (Qs. Al Hujurat :12)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar