Siapa
yang tidak suka nonton film? Ada, tapi tak banyak. Nyatanya, hampir tiap hari
bioskop dipenuhi oleh muda-mudi. Nyatanya banyak sekali CD film bajakan yang
dijual 5000 perak. Nyatanya masih tersebar toko yang melayani jasa penyewaan CD
film. Bahkan nyatanya, kita pun bisa mengunduh secara gratis di website
tertentu. Jadi, siapa yang tidak suka nonton film? Sedikit saja!
Nonton
film itu tidak hanya sekedar menikmati kisahnya, menangisi tokoh cerita yang
malang, teriak dan menutup mata dengan jari-jari terbuka ketika hantu yang
menyeramkan muncul, ketawa saat melihat polah tokoh yang beradegan lucu. Tidak
sekedar itu. Nonton film bisa menjadi salah satu sarana untuk mengetahui
fenomena sosial yang ada dan belajar memahami karakter seseorang.
Film bercerita tentang fenomena sosial
Banyak sekali film-film yang berusaha mengungkap fenomena yang ada pada masyarakat. A Slumdog Millioner misalnya yang menceritakan perjalanan seorang anak laki-laki keturunan muslim India. Film ini mengungkapkan fenomena pembantaian muslim India, perilaku sekelompok orang yang memanfaatkan anak kecil untuk menjadi pengemis, diperlihatkan tentang cara-cara untuk membutakan mereka dan sebagainya. Film ber-genre sience fiction seakan bercerita bahwa dunia masa depan itu seperti ini, penuh dengan teknologi canggih. The Whistleblower merupakan salah satu film yang mencoba mengangkat kisah nyata tentang human traficking yang justru dikelola oleh lembaga besar dunia.
Selain film tersebut juga banyak film yang berbau konspirasi misal Lemonty, Despiracable Me, The Simpson Movie dan masih banyak lagi. Kalau kita pandai mencermati, sebenarnya setiap film itu punya kesan yang mendalam, ini bukan tentang sekedar cerita cinta melankolis saja. Banyak genre film, semakin banyak genre yang ditonton maka kamu semakin kaya. (tentunya genre yang positif ya)
Too much expression
Tokoh-tokoh dalam film berbeda-beda sesuai dengan dunia nyata bahwa seseorang memiliki karakter yang berbeda. Bahkan kita bisa mempelajari psikologi seseorang dari tokoh film tersebut. Film korea merupakan film yang menyajikan too much expression. Artis-artis korea ini sangat pintar memainkan perannya. Lihat saja totalitas mereka dalam beradu akting. Selain itu, didukung oleh mata kamera yang mampu menangkap setiap ekspresi yang dipancarkan oleh wajah dan gerak tubuh. Melalui akting mereka inilah, kita bisa mendalami karakter seseorang dan mempelajari dampak psikologis atas kejadian yang dialami di masa lampau.
Jadi,
masih terpikir untuk Nonton Film? Tentu, bukan ‘nonton film’ biasa. Menjadi
penonton yang cerdas dengan memilah film yang mendidik. Cerdas dalam membaca
cerita dan yang tersembunyi dibaliknya. Cerdas dalam memaknai karakter
didalamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar