Setelah sekian tahun lamanya,
akhirnya menginjakkan kaki juga di Kota Tua Jakarta. Hm gini tho ternyata... sama seperti kota-kota tua
lainnya, kondisinya kurang begitu terawat. Padahal tempat ini bisa menjadi
tempat yang asyik untuk jalan-jalan menikmati suasana Indonesia tempo dulu saat
Belanda masih singgah di sini,
Salah
satu magnet di Kota Lama ini adalah Museum Fatahillah yang telah menjadi bukti
keberhasilan anak bangsa merebut Batavia dari tangan Belanda. Menurut sumber www.museumsejarahjakarta.com,
Museum Fatahillah dulunya disebut Staadhuis. Gedung Staadhuis tidak hanya berfungsi sebagai
kantor Balai Kota saja, akan tetapi juga sebagai kantor Dewan Urusan
Perkawinan, Kantor Balai Harta (Jawatan Pegadaian) dan kantor Pengadilan (Raad
Van Justitie). Oleh karena itu gedung Staadhuis
tersebut oleh masyarakat dikenal juga sebagai Gedung Bicara. Gedung ini juga
berfungsi sebagai kantor pengadilan sehingga dilengkapi sel penjara di lantai
dasar.
Setelah
perang kemerdekaan, Staadhuis berubah menjadi Balai kota
Propinsi Jawa Barat sampai dengan bulan desember 1945 dan selanjutnya dijadikan
Kantor Kodim 0503 Jakarta Barat, sedangkan dibagian belakang untuk tempat
tinggal keluarga. Ketika dijadikan kantor KODIM 0503, Taman Fatahillah
didepannya yang luas itu pernah berfungsi sebagai terminal bis kota. Hingga
akhirnya pada tanggal 30 Maret 1974, Pemerintah DKI Jakarta memugar gedung
tersebut dan diresmikan sebagai Museum Sejarah Jakarta.
Museum Fatahillah Terkini
Selayaknya
sebuah museum pada umumnya, Museum Fatahillah menyimpan berbagai macam benda
dari zaman prasejarah maupun benda sejarah, selain itu juga terdapat berbagai
etnografi di dalamnya. Halamannya dihiasi dengan beberapa meriam. Jika Anda
masuk ke dalam menuju halaman belakang, ada sebuah patung Hermes yang berdiri
tegak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar