Selasa, 12 Februari 2013

MENILIK SISI LAIN DARI MUSEUM FATAHILLAH , SAKSI BISU TENTANG PERKEMBANGAN KOTA TUA DAN MASYARAKAT INDONESIA (Bag. 1)


Setelah sekian tahun lamanya, akhirnya menginjakkan kaki juga di Kota Tua Jakarta. Hm gini tho  ternyata... sama seperti kota-kota tua lainnya, kondisinya kurang begitu terawat. Padahal tempat ini bisa menjadi tempat yang asyik untuk jalan-jalan menikmati suasana Indonesia tempo dulu saat Belanda masih singgah di sini,
                Salah satu magnet di Kota Lama ini adalah Museum Fatahillah yang telah menjadi bukti keberhasilan anak bangsa merebut Batavia dari tangan Belanda. Menurut sumber www.museumsejarahjakarta.com, Museum Fatahillah dulunya disebut Staadhuis. Gedung Staadhuis tidak hanya berfungsi sebagai kantor Balai Kota saja, akan tetapi juga sebagai kantor Dewan Urusan Perkawinan, Kantor Balai Harta (Jawatan Pegadaian) dan kantor Pengadilan (Raad Van Justitie). Oleh karena itu gedung Staadhuis tersebut oleh masyarakat dikenal juga sebagai Gedung Bicara. Gedung ini juga berfungsi sebagai kantor pengadilan sehingga dilengkapi sel penjara di lantai dasar.
                Setelah perang kemerdekaan, Staadhuis berubah  menjadi Balai kota Propinsi Jawa Barat sampai dengan bulan desember 1945 dan selanjutnya dijadikan Kantor Kodim 0503 Jakarta Barat, sedangkan dibagian belakang untuk tempat tinggal keluarga. Ketika dijadikan kantor KODIM 0503, Taman Fatahillah didepannya yang luas itu pernah berfungsi sebagai terminal bis kota. Hingga akhirnya pada tanggal 30 Maret 1974, Pemerintah DKI Jakarta memugar gedung tersebut dan diresmikan sebagai Museum Sejarah Jakarta.
Museum Fatahillah Terkini
                Selayaknya sebuah museum pada umumnya, Museum Fatahillah menyimpan berbagai macam benda dari zaman prasejarah maupun benda sejarah, selain itu juga terdapat berbagai etnografi di dalamnya. Halamannya dihiasi dengan beberapa meriam. Jika Anda masuk ke dalam menuju halaman belakang, ada sebuah patung Hermes yang berdiri tegak.
                Berkunjung di Museum Fatahillah, kita akan merasakan secara jelas atmosfer Indonesia di zaman Belanda, karena dikelilingi oleh bangunan tua lainnya. Tempat yang bagus untuk menciptakan moment dalam sebuah jepretan kamera. Selain itu juga, terdapat persewaan sepeda ontel yang akan membawa kita untuk berkeliling menikmati Kota Tua atau hanya sekedar berfoto ria ala Tuan dan Nona Belanda. Lihatlah bagaimana serunya teman-teman saya melakukan balap sepeda ontel... Sungguh menyenangkan meskipun matahari Jakarta begitu menyengat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar