Rabu, 21 Mei 2014

PUISI KEJAR DEADLINE

Jadi, ceritanya tentang sebuah puisi yang aku bacakan saat wisuda komunitas Soto Babat. Memang, dua minggu sebelumnya, setiap peserta sudah diminta untuk membuat sebuah puisi ataupun dongeng tentang perjalanan selama mengikuti sekolah Soto Babat. Tapi karena belum sempat (lebih tepatnya tidak menyempatkan diri), sampai detik keberangkatan menuju tempat wisuda, aku pun belum membuatnya.  Sempat membuat beberapa coretan di kertas, namun baru dapat satu bait, ideku mandeg. Ya, sudah. Akhirnya, sembari melihat teman-teman (sesama peserta) membacakan karya mereka, setelah coret sana dan sini, jadilah puisi ini. #curhat #ketahuan

Nah, judul puisinya adalah “Pada Sebuah Pintu”. Ini pun baru terpikir detik-detik sebelum bangkit menuju podium (halah, emangnya ada podiumnya? Wkwkwk). Jadi, ya, harap maklum kalau puisinya kurang greget. Hehe... (lagi-lagi pemakluman)

PADA SEBUAH PINTU

Kuterpaku pada sebuah pintu
Lama sangat aku termangu
Kupandangi lekat-lekat,
terukirkan serangkai aksara
Kueja perlahan
SE-LA-MAT DA-TANG!

Kuterpaku pada sebuah pintu
Lama sangat aku termangu
Entah, fikiranku berkecamuk
Akankah kumembukanya?

Kuterpaku pada sebuah pintu
Dalam bayangku,
Begitu banyak aksara yang menari dibaliknya
Ah, haruskah kumembukanya?

Kuterpaku pada sebuah pintu
Pada setengah tahun yang lalu
Dan kini...
kuterlahir darinya



Tidak ada komentar:

Posting Komentar