IFRS (International Financial Reporting Standard)
merupakan pedoman penyusunan laporaan keuangan yang diterima secara
global. Sejarah terbentuknya pun cukup panjang dari terbentuknya IASC/
IAFC, IASB, hingga menjadi IFRS seperti sekarang ini. Jika sebuah negara menggunakan IFRS,
berarti negara tersebut telah mengadopsi sistem pelaporan keuangan yang
berlaku secara global sehingga memungkinkan pasar dunia mengerti
tentang laporan keuangan perusahaan di negara tersebut berasal.
Indonesia pun akan mengadopsi IFRS secara penuh pada 2012 nanti, seperti yang dilansir IAI pada peringatan HUT nya yang ke – 51.
•Meningkatkan fungsi internal audit untuk menjaga langkah terhadap GAAP dan perubahan resiko
•Me-assess ulang efektifitas manajemen resiko, prosedur internal audit dan corporate governance sebagai hasil perubahan dasar-dasar accounting
•Menjamin bahwa proses/kontrol baru dapat mengelola resiko bisnis secara efektif
•Menemukan personil yang berbakat untuk audit area yang kompleks
Phase 1
•Menjadi bagian dari tim implementasi IFRS dan terlibat sejak dimulai proyek
untuk membantu dalam mendefinisikan ruang lingkup dari persiapan awal, the key milestone dan penyampaian
•Menilai dampak potensial pada aspek operasional termasuk proses pelaporan keuangan, sistem, people, informasi, pajak dan budgeting
•Review tools yang akan digunakan selama preliminary assessment (assessment awal)
•Monitor progress yang sedang berjalan
•Ikut serta dalam pelaporan ke Board/Komite Audit/Stakeholders
Phase 2
•Review proyek struktur governance
•Review penilaian manajemen terhadap alternatif kebijakan
•Monitor rencana pelatihan/transfer knowledge
•Review rencana prioritas untuk proses
•Monitor rencana untuk dual financial reporting selama periode transisi
•Review control terkait konversi IFRS dan dampaknya terhadap eksisting kerangka SOX
•Monitor progress dan melaporkan kepada stakeholders
Phase 3
•Monitor implementasi proses bisnis baru/perubahan sistem
•Menjamin perubahan proses dan kontrol sudah embedded dalam organisasi
•Meninjau kembali ruang lingkup SOX berdasarkan proses bisnis yang baru.
•Test of Control terhadap lingkungan pengendalian yang baru
•Monitor progress dan melaporkannya kepada stakeholders
dari :www.ifrs-auditor.com, (diunduh pada 24 Mei 2011 pukul 16:02)
Indonesia pun akan mengadopsi IFRS secara penuh pada 2012 nanti, seperti yang dilansir IAI pada peringatan HUT nya yang ke – 51.
Dengan mengadopsi penuh IFRS, laporan keuangan yang dibuat berdasarkan PSAK tidak memerlukan rekonsiliasi signifikan dengan laporan keuangan berdasarkan IFRS. Adopsi penuh IFRS diharapkan memberikan manfaat :
1. memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan menggunakan SAK yang dikenal
secara internasional
2. meningkatkan arus investasi global
3. menurunkan biaya modal melalui pasar modal global
dan menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan
1. memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan menggunakan SAK yang dikenal
secara internasional
2. meningkatkan arus investasi global
3. menurunkan biaya modal melalui pasar modal global
dan menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan
DAMPAK KONVERGENSI IFRS TERHADAP BISNIS
Selain dampak terhadap dunia pendidikan IFRS juga menimbulkan dampak positif dan negatif terhadap dunia bisnis. Berikut ini adalah berbagai dampak yang ditimbulkan dari program konvergensi IFRS yang disampaikan dalam seminar setengah hari IAI dengan topik "Dampak konvergensi IFRS terhadap Bisnis" yang diselenggarakan pada tanggal 28 Mei 2009 kemarin :
1. Akses ke pendanaan internasional akan lebih terbuka karena laporan keuangan akan lebih mudah dikomunikasikan ke investor global
2. Relevansi laporan keuangan akan meningkat karena lebih banyak menggunakan nilai wajar.
3. Disisi lain, kinerja keuangan (laporan laba rugi) akan lebih fluktuatif apabila harga-harg fluktuatif.
4. Smoothing income menjadi semakin sulit dengan penggunakan balance sheet approach dan fair value
5. principle-based standards mungkin menyebabkan keterbandingan laporan keuangan sedikit menurun yakni bila penggunaan professional judgment ditumpangi dengan kepentingan untuk mengatur laba (earning management)
6. Penggunaan off balance sheet semakin terbatas
Selain dampak terhadap dunia pendidikan IFRS juga menimbulkan dampak positif dan negatif terhadap dunia bisnis. Berikut ini adalah berbagai dampak yang ditimbulkan dari program konvergensi IFRS yang disampaikan dalam seminar setengah hari IAI dengan topik "Dampak konvergensi IFRS terhadap Bisnis" yang diselenggarakan pada tanggal 28 Mei 2009 kemarin :
1. Akses ke pendanaan internasional akan lebih terbuka karena laporan keuangan akan lebih mudah dikomunikasikan ke investor global
2. Relevansi laporan keuangan akan meningkat karena lebih banyak menggunakan nilai wajar.
3. Disisi lain, kinerja keuangan (laporan laba rugi) akan lebih fluktuatif apabila harga-harg fluktuatif.
4. Smoothing income menjadi semakin sulit dengan penggunakan balance sheet approach dan fair value
5. principle-based standards mungkin menyebabkan keterbandingan laporan keuangan sedikit menurun yakni bila penggunaan professional judgment ditumpangi dengan kepentingan untuk mengatur laba (earning management)
6. Penggunaan off balance sheet semakin terbatas
Pertimbangan Bagi Direksi Untuk Unit Internal Audit, terkait konvergensi IFRS
•Menentukan fungsi internal audit yang memiliki resources yang cukup
dan qualified termasuk kebutuhan dalam mengembangkan knowledge mengenai
IFRS untuk review laporan keuangan.•Meningkatkan fungsi internal audit untuk menjaga langkah terhadap GAAP dan perubahan resiko
•Me-assess ulang efektifitas manajemen resiko, prosedur internal audit dan corporate governance sebagai hasil perubahan dasar-dasar accounting
•Menjamin bahwa proses/kontrol baru dapat mengelola resiko bisnis secara efektif
•Menemukan personil yang berbakat untuk audit area yang kompleks
Phase 1
•Menjadi bagian dari tim implementasi IFRS dan terlibat sejak dimulai proyek
untuk membantu dalam mendefinisikan ruang lingkup dari persiapan awal, the key milestone dan penyampaian
•Menilai dampak potensial pada aspek operasional termasuk proses pelaporan keuangan, sistem, people, informasi, pajak dan budgeting
•Review tools yang akan digunakan selama preliminary assessment (assessment awal)
•Monitor progress yang sedang berjalan
•Ikut serta dalam pelaporan ke Board/Komite Audit/Stakeholders
Phase 2
•Review proyek struktur governance
•Review penilaian manajemen terhadap alternatif kebijakan
•Monitor rencana pelatihan/transfer knowledge
•Review rencana prioritas untuk proses
•Monitor rencana untuk dual financial reporting selama periode transisi
•Review control terkait konversi IFRS dan dampaknya terhadap eksisting kerangka SOX
•Monitor progress dan melaporkan kepada stakeholders
Phase 3
•Monitor implementasi proses bisnis baru/perubahan sistem
•Menjamin perubahan proses dan kontrol sudah embedded dalam organisasi
•Meninjau kembali ruang lingkup SOX berdasarkan proses bisnis yang baru.
•Test of Control terhadap lingkungan pengendalian yang baru
•Monitor progress dan melaporkannya kepada stakeholders
dari :www.ifrs-auditor.com, (diunduh pada 24 Mei 2011 pukul 16:02)
